Menpar Arief Yahya meluncurkan 100 National Calender of Event (CoE) 2020 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwita (Kemenpar), Selasa malam (15/10/2019). Foto/Dok: kemenpar.go.id

Indo Barat, Bengkulu – Tiga event pariwisata di Provinsi Bengkulu masuk ke dalam Top 100 National Calender Of Event (CoE) Wonderful Indonesia tahun 2020. Adapun tiga event tersebut adalah Festival Bumi Rafflesia, Festival Tabut dan Festival Pesisir Pantai Panjang.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Provinsi Bengkulu, Putut Eko Pramono mengatakan, Provinsi Bengkulu pada tahun 2020 masuk ke dalam Top 100 National Calender Of Events. Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga telah melakukan ekpose beauty contest di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 

“Alhamdulillah, setelah Gubernur melakukan ekspose beauty contest atas 3 event pariwisata pada tanggal 3 Oktober 2019 di Kemenpar RI, Selasa, (15/10). kemarin malam, Menteri Pariwisata menetapkan untuk Provinsi Bengkulu tahun 2020 menjadi 3 event yang masuk dalam COE National Kemenpar. Ketiga event tersebut, yakni Festival Bumi Rafflesia, Festival Tabut, Festival Pesisir Pantai Panjang.” ujar Eko, Rabu (16/10/19).

1

Event Festival Bumi Rafflesia yang termasuk dalam 100 Calender Of Indonesia. Foto: Pemprov Bkl

Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu juga telah menargetkan Event Festival Pesisir Pantai Panjang masuk ke dalam Top Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia. “Targetnya, yang pasti kita menginginkan bahwa festival pesisir pantai panjang dapat masuk 100 Calender of Event Wonderful Indonesia,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Hengki Suprianto, Selasa (15/10) saat ditemui dikantornya.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan, dalam ekspose beauty contest pariwisata pada awal Oktober 2019 lalu, memang ada 3 event yang diusulkan untuk bisa masuk dalam COE Nasional Kemenpar tahun depan dan ketiganya ditetapkan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) masuk ke dalam Top 100 National Events 2020 Kementerian pariwisata.

“Diusulkannya 3 event pariwisata daerah bisa masuk ke tingkat nasional, karena masing-masing kegiatan ada keunikannya sendiri. Apalagi untuk persiapan tahun depan, Bengkulu akan mencoba kembali menambah 2 usulan event pariwisata lagi yakni, Festival Sport Tourism Of Bencoolen dan Bencoolen Internasional Marine Festival,” sampai Gubernur, Rabu, (16/10/2019).

1

Event Festival Tabut Bengkulu. Foto: Qibut Bengkulu

Dilansir dari siaran persnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, CoE Wonderful Indonesia sebagai kalender pariwisata nasional merupakan salah satu program strategis Kemenpar dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui atraksi dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakan wisatawan nusantara untuk berwisata di Tanah Air.  

Arief berharap Calender of Event (CoE) 2020, akan berdampak besar dalam mendongkrak kunjungan wisman serta menggerakkan wisnus ke destinasi yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tercatat sebanyak 100 event pariwisata unggulan itu akan digelar sepanjang tahun 2020.

Ia menegaskan perlu tiga hal untuk meningkatkan kualitas Top-100 National Calender of Event (CoE) 2020.

“Ketiga hal itu adalah meningkatkan media value, cultural creatives value, dan meningkatkan CEO commitment,” kata Menpar Arief Yahya ketika meluncurkan 100 National Calender of Event (CoE) 2020 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwita (Kemenpar), Selasa malam (15/10).

Menpar Arief Yahya menjelaskan, meningkatkan media value sangat penting untuk menarik kunjungan wisatawan ke event tersebut. Untuk ini perlu dialokasikan anggaran yang memadai minimal 50 persen untuk media value dan 50 persen penyelenggaraan event.

Dari separuh anggaran media value tersebut, menurut Arief Yahya, 50 persen dilakukan saat pre-event, 30 persen ketika on-event, dan 20 persen post-event (POP). “Bagaimana penyelenggaraan event itu dikatakan sukses kalau tidak diketahui wisatawan. Suksesnya event kalau bisa meng-attract wisatawan dalam jumlah besar,” kata Arief Yahya.

Hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan cultural creatives value karena masih terjadi ketimpangan kualitas dalam penyelenggaraan event di daerah baik dari segi koreografi, arrangement music, maupun penataan kostum atau busana. “Saya minta agar Tim Kurator CoE melakukan coaching clinic secara rutin setiap 3 bulan sekali untuk memberi pelatihan dalam meningkatkan cultural creatives,” kata Arief Yahya.

1

Event Festival Pesisir Pantai Panjang Bengkulu. Foto: Media Center Pemprov Bengkulu

Selain itu pemerintah daerah perlu melakukan bechmarking ke daerah lain yang tercatat sukses dalam menyelenggarakan cultural event. “Di antara event yang terbaik dan masuk dalam Top-10 dari 100 CoE adalah Pesta Kesenian Bali (PKB) yang setiap tahun sukses dalam penyelenggaraan parade maupun cultural event,” kata Arief Yahya.

Ketiga yang terpenting adalah CEO commitment merupakan komitmen gubernur dan bupati (kepala daerah). Kepala daerah dinilai Arief harus mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya  antara lain dengan pengalokasian anggaran di sektor pariwisata. “Para Kepala Disnas Pariwisata (Kadispar) bisa melakukan bechmarking ke Malaysia maupun Thailand. Pemerintah Thailand, misalnya, mewajibkan setiap desa memili satu event. Kita mempunyai 75.000 desa bila setiap desa memiliki satu event pariwisata akan luar biasa,” kata Arief Yahya.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty melaporkan, Tim Pelaksana CoE meminta kepada 34 provinsi agar masing-masing mengirimkan 10 event untuk dikurasi oleh Tim Kurator CoE. “Ada daerah yang mengirim hanya 3 event, ada yang 20 event bahkan 43 event. Pada akhirnya terkumpul 369 event kemudian dikurasi,” kata Esthy Reko Astuty.

Tim kurator CoE di antaranya Taufik Rahzen (cultural value), Eko Supriyanto, Denny Malik, Heru Prasetya (creative value), Don Kardono (communicantion/media value), dan Jacky Mussry (commercial/economic value). Tim kurator tersebut melakukan beauty contest untuk memilih Top-100 CeO dengan menggunakan kreteria 3C (Cultural/Creative Values, Commercial dan Communication Values, dan CEO Commitment).

Dari 100 event tersebut juga ditetapkan sebagai Top-10 CoE 2020. “Event yang  masuk dalam CoE 2020 akan mendapatkan pendampingan dari Kemenpar agar memiliki nilai jual serta lebih menarik bagi wisatawan,” kata Esthy.

Untuk Diketahui, Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia berawal dari arahan  Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sail Tomini pada tahun 2015. Ketika itu Presiden mengharapkan agar penyelenggaraan event di Indonesia mempunyai standar nasional dan internasional dalam kemasannya baik dari segi koreografi, aransemen musik, maupun penataan kostum atau busana.

CoE Wonderful Indonesia pertama kali dibukukan dan dibuat pada 2017, namun saat itu belum menggunakan kurator dalam pemilihan event. Kemenpar hanya meminta usulan Top 3 events dari masing-masing provinsi. Kemudian tahun berikutnya pada 2018 hingga sekarang, penentuan CoE wajib menggunakan kriteria 3C (Cultural/Creative Values, Commercial dan Communication Values, dan CEO Commitment) dan dikurasi oleh para kurator profesional di bidangnya.

Reporter: Anasril
Editor: Alfridho Ade Permana