Kepala Dinas Perpusda Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd Foto/Dok Eksklusif: Bengkuluinteraktif.com

BENGKULU,BI – Tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Bertepatan dengan momentum itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu terus menggalakan dan berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat Bengkulu.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd mengatakan, momentum Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca diharapkan kedepannya tetap terus diperingati sebagai upaya peningkatan gemar membaca pada masyarakat Indonesia.

Ia mengajak masyarakat Bengkulu untuk meningkatkan minat baca karena dengan membaca bisa menambah pengetahuan. “Mari kita semua untuk meningkatkan minat baca. karena dengan membaca kita bisa tahu dan menambah pengetahuan serta ilmu untuk bekal kehidupan kita.untuk itu mari kita tingkatkan kunjungan ke perpustakaan.” ajaknya.

Baca Juga: Menjadikan Perpustakaan dan Pengarsipan sebagai Pusat Peradaban

Dikatakan Meri, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu juga memiliki program besar yaitu program satu Desa satu Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Ia menjelaskan, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ialah pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

“Jadi, kedepan kita memiliki program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan meningkatkan literasi informasi berbasis TIK, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan hingga ke desa-desa di Provinsi Bengkulu”. Jelas Meri, Sabtu (14/09).

Lanjutnya, untuk peraturan Gubernur( Pergub) nya sudah ada dan sedang di proses. “Pergub nya sudah ada sedang diproses dan Gubernur Bengkulu sangat setuju sekali, yaitu adanya tindak lanjut dari Undang-Undang tentang perpustakaan itu, yaitu program satu Desa satu Perpustakaan berbasis Inklusi sosial.” Imbuhnya.

Baca Juga: Perpusda Prov Gelar Lomba Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi

Untuk program ini, Ia menjelaskan transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial, maksudnya yaitu, sesuai amanat Undang-undang, setiap desa dan kelurahan itu ada perpustakaan desa.

“Nah Perpustakaan Desa itu harus kita transformasi menjadi perpustakaan yang berbasis inklusi sosial maksudnya,perpustakaan itu menjadi sebuah wadah kegiatan, pusat kegiatan didesa itu, apakah itu kegiatan pemuda,wanita, tentang kerajinan, tentang pertanian dan tentang kegiatan karang taruna itu semua di pusatkan di perpustakaan itu.” jelasnya.

Sehingga, Lanjutnya, sebuah perpustakan itu dituntut memiliki kompetensi yang pengelolaan baik dan diharapkan di dukung dengan Dana Desa (DD) dan aturan tersebut ada. itu bisa di gunakan dari Dana Desa ya semua tergantung desa itu dukung atau tidak, Nah, maka untuk itu kita Backup dari Provinsi.

“Kita dukung agar Kabupaten-kabupaten juga membackup itu, dan ini sebuah program yang menurut saya sangat bagus sekali untuk memberantas tentang ketertinggalan dan kurangnya minat baca karena kita tau bahwa membaca itu, adalah jendelanya dunia.” tutupnya. 

Untuk diketahui, Hari Kunjung Perpustakaan merupakan salah satu perayaan hari besar perpustakaan yang diperingati setiap tanggal 14 September. Perayaan Hari Kunjung Perpustakaan ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995. (007)