Nasi Kebuli, Poto/Kumparan

Indo Barat – Dalam rangka mewujdukan Kota Bengkulu yang bahagia dan religius Wali Kota Bengkulu mengadakan program perayaan Idul Adha 1440 H Tahun 2019 dengan cara unik. Wali Kota yang akrab dengan tongkat itu mengadakan “Makan Akbar 1440 Nampan Nasi Kebuli” yang digelar di Masjid At Taqwa usai Shlat Azhar, Minggu (11/08/2019)

Walikota Bengkulu Helmi Hasan bahkan turun langsung untuk mempersiapkan acara makan akbar, dari memotong hewan Qurban, mengaduk pindang daging, serta masak nasi kebuli. 

“Pemkot Bengkulu pada hari raya Idul Adha 1440 H pemerintah ingin memberikan kebahagian kepada masyarakat Bengkulu, ini sesuai visi Pemkot Bengkulu mewujudkan Kota Bengkulu Bahagia dan Religius,” ungkap Helmi Hasan.

Kalau istilah “Nasi Kebuli” terindeks dengan baik dan bahkan sudah baku dikamus, berarti ini kata ini sudah akrab dengan orang Indonesia. Namun mungkin tidak begitu akrab bagi orang Bengkulu karena Nasi Kebuli sangat jarang ditemukan di Bengkulu baik di restoran ataupun masakan rumahan. 

Nasi Kebuli mungkin sedikit lebih mirip Nasi Jambar Kunyit yang terkenal di Bengkulu Selatan, warna Nasi Kebuli dengan Nasi Jambar Kunyit sama-sama kuning namun berbeda citarasa, bahan, dan cara memasak. 

Nasi KebuliWali Kota Helmi Hasan (Bersorban) saat mencoba Nasi Kebuli di Acara “Makan Akbar 1440 Nampan Nasi Kebuli” Pemkot Bengkulu 

Nasi kebuli mulai tercipta ketika para pemuka agama asal Hadramaut Yaman menyebarkan agama Islam di India. Seperti kita ketahui India merupakan Negara yang  mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Untuk menyatukan cita rasa lidah India dan Yaman, para ulama mencampurkan rempah rempah asal timur tengah dan India serta menambahkan daging kambing sehingga terciptalah makanan dengan aroma yang khas.

Penyebaran agama Islam di India dan sekitarnya sukses, karena itu para ulama memutuskan untuk memperluas wilayah ke Negara lainnya salah satunya adalah Indonesia. Pada saat itu Indonesia sangat terkenal sebagai surga penghasil rempah rempah dunia. Sehingga lebih banyak rempah rempah yang dimasukkan kedalam racikan nasi kebuli.

Seiring berjalannya waktu,  varian nasi kebuli Indonesia pun semakin beragam tak hanya memakai daging kambing sebagai campuran. Tapi juga menggunakan daging ayam maupun sapi, sehingga menghasilkan variasi baru yang tidak menghilangkan cita rasa aslinya, tapi justru menambah keragaman.

Hidangan ini populer di kalangan warga Betawi di Jakarta dan warga keturunan Arab di Indonesia.Nasi kebuli menunjukan pengaruh budaya Arab Timur Tengah, tepatnya tradisi Arab Yaman. Nasi ini mirip dengan nasi Biryani. 

Dalam kebudayaan Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan dalam perayaan keagamaan Islam, seperti lebaran, kurban, atau maulid. Nasi kebuli juga populer di kawasan kota yang banyak terdapat warga keturunan Arab, seperti Surabaya dan Gresik.

Rasanya yang lezat didapat dari kaldu daging dan susu kambing yang dimasak bersama minyak samin. Nasi ditanak bersama bahan-bahan tersebut hingga aroma wanginya yang khas menguar.

Rempah lainnya yang digunakan sebagai campuran adalah bawang putih, bawang merah, cengkeh, jintan, ketumbar, pala, lada hitam, hingga kayu manis. Melihat banyaknya rempah-rempah yang digunakan, bisa kamu bayangkan betapa kaya dan gurihnya rasa yang dimiliki nasi kebuli?
Biasanya, nasi kebuli disajikan hangat bersama potongan daging kambing goreng.

Dari berbagai sumber
Editor: Riki Susanto