Kota Bengkulu, BI – Isu alih fungsi kendaraan dinas sempat mengisi tranding topik beberapa minggu lalu, lantaran mobil yang seharusnya untuk Ambulan RSUD M Yunus malah berubah fungsi menjadi mobil salah seorang Wakil Direktur. Kabar yang sama kembali terulang, kali ini pihak manajemen RSUD Kota Bengkulu yang diduga melakukan praktek alihfungsi kendaraan dinas. Parahnya lagi, giliran mobil jenazah yang diduga disulap menjadi kendaraan Direktur RSUD Kota Bengkulu. 

Tertera dalam laman SIRUP LKPP Kota Bengkulu Tahun 2016, pada halaman RUP (Rencana Umum Pengadaan) RSUD Kota Bengkulu tertulis pengadaan mobil jenazah dengan pagu anggaran 313 juta rupiah. Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 bidang kesehatan itu dibelanjakan oleh RSUD Kota Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan mobil angkutan jenazah di Kota Bengkulu. Begitu juga dalam pelaporan penggunaan DAK 2016 yang dibuat RSUD Kota Bengkulu masih tertulis pengadaan mobil jenazah dengan realisasi anggaran 90%.   

Namun, setelah dibeli mobil berjenis Innova warna abu-abu itu diduga difungsikan menjadi kendaraan dinas Direktur. Mobil dengan nomor polisi BD 76 A sehari-harinya digunakan Direktur RSUD Kota Bengkulu dan sering terlihat parkir di garasi rumah milik Direktur di Komplek Pepabri, Kota Bengkulu

“saya kira kondisi ini sangat naïf, kalau dalam RUP dan pelaporannya kendaraan untuk angkutan jenazah berarti mobil itu harus sesuai peruntukan kalau terjadi alihfungsi harus disertai dengan alasan yang jelas dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama persetujuan dan perizinan dari kuasa pengelolah barang milik daerah, dalam hal ini walikota”  Kata Sadikin Ali, Ketua Umum Garda Rafflesia ketika dimintai tanggapan. 

Sadikin sangat menyayangkan kondisi ini karena mobil yang seharusnya digunakan untuk pelayanan rumah sakit terhadap orang meninggal malah digunakan untuk operasional seorang Direktur. Menurutnya kondisi ini sangat tidak sejalan dengan terobosan Helmi Hasan yang sudah bersusah payah mendirikan RSUD Kota Bengkulu sebagai bentuk komitmen beliau melayani kesehatan masyarakat. 

“kalau benar kondisi ini terjadi sebaiknya pihak-pihak yang berkompeten harus melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen RSUD Kota Bengkulu” Kata Sadikin  

Direktur RSUD Kota Bengkulu ketika dimintai tanggapan terkesan mengelak dan mengarahkan untuk konfirmasi ke Bagian Umum RSUD Kota Bengkulu dengan alasan sedang berdinas di Jakarta. “karena saya lagi dinas ke Jakarta…bisa hubungi bagian umum ya….” Kata Direktur RSUD Kota Bengkulu via pesan WhatsApp. 

Reporter : Riki Susanto, Alfridho Ade Permana
Editor : Freddy Watania