Kota Bengkulu – Pemerintah Kota Bengkulu dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bengkulu
mendengarkan secara langsung pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat layar kaca. Acara ini
digelar di Ruang Rapat Ratu Agung DPRD Kota Bengkulu, Bentiring, Rabu (16/08/2017).

Saat dimulai sekitar pukul 08.30 Wib, FKPD, pejabat Pemkot dan anggota dewan tampak sudah hadir.
Ruangan rapat juga ditata dan dirias dengan nuansa kemerdekaan dan dominan menggunakan warna merah
dan putih sebagai simbol persatuan.

Kemudian, acara dimulai dengan  mendengarkan pidato Presiden RI  pada sidang Tahunan MPR RI tahun
2017, dilanjutkan dengan mendengarkan pidato presiden RI peringatan HUT RI ke 72 dan  yang terakhir,
mendengarkan pidato Presiden RI penyampaiaan RUU tentang APBN tahun 2018 dan Nota Keuangan. 

Wakil Walikota Bengkulu Patriana Sosialinda, Sekretaris Daerah, dan jajaran kepala OPD, camat serta lurah
turut hadir mendengar pidato kenegaraan presiden RI. 

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penghargaan kepada seluruh lembaga
negara, atas kekompakan,sinergi dan kerja sama yang baik selama ini. Presiden meyakini dengan
kekompakan, sinergi, dan kerja bersama itu, tidak akan memperlemah tugas dan tanggung jawab
konstitusional yang dijalankan oleh setiap lembaga negara, tetapi justru memperkuat semua dalam
memenuhi amanah rakyat.

Dalam semangat Persatuan Indonesia itu, menurut Presiden Jokowi, lembaga-lembaga negara justru bisa
bekerja dengan lebih baik, bila saling mengingatkan, saling kontrol, saling mengimbangi dan saling
melengkapi.

“Tidak ada satu lembaga negarapun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan yang lebih besar
dari lembaga negara yang lain,” tegas Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia (MPR-RI) Tahun 2017, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (16/8) pagi.

Modal persatuan Indonesia yang kokoh itu, lanjut Presiden, harus terus dijaga, dirawat, diperkuat, dan harus
jadi pijakan bersama dalam menghadapi ujian sejarah berikutnya, yaitu memenuhi janji-janji kemerdekaan
untuk mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

“Saya percaya, tugas yang maha berat itu akan bisa kita tunaikan apabila kita semua mau bersatu, mau
bekerja sama, mau kerja bersama,” ujar Presiden Jokowi.

Ke depan, menurut Presiden, bangsa kita menghadapi tantangan yang tidak ringan. Kita akan mengarungi
samudera globalisasi, berhadapan dengan dinamika perubahan yang sangat cepat, dan menghadapi
kemajuan inovasi teknologi yang destruktif.

“Tapi, saya yakin dengan bersatu, kita akan bisa menghadapi semua itu. Karena bangsa kita adalah bangsa
besar. Bangsa kita adalah bangsa yang teruji. Bangsa kita adalah bangsa petarung,” tutur Presiden.