Kantor PGRI Seluma,Foto: Dok/Google.com

Indo Barat – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Seluma Umardin membenarkan kalau sebelumnya memang ada pemotongan gaji ke-13 guru dan sekarang perkara tersebut sudah ditangani pihak kepolisian Polres Seluma

Umardin mengakui sejumlah uang guru yang telah dipotong belum dikembalikan lantaran masih menunggu hasil pemeriksaan yang di lakukan pihak kepolisian.

“Urusan itu kemaren lalu telah diselesaikan secara organisasi dan untuk urusan uang para guru itu memang belum dikembalikan lantaran urusan ini masih ditangani pihak kepolisian,” kata Umardin via telepon, Sabtu, (17/06/2023).

Umardin masing enggan menjelaskan secara rinci kenapa permasalahan tersebut dapat mencuat ke publik. Pihaknya mengaku telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan  terhadap pihak-pihak terkait termasuk UPTD di setiap kecamatan.

“Semuanya sudah selesai dalam rapat organisasi, ini kan urusan rumah tangga kami sendiri. Kalu memang ingin penjelasan lebih lengkapnya kita tunggu saja pihak penjelasan dari kepolisian,” ujar Umardin

Terkait pemotongan gaji itu sudah dijelaskan lanjut Umardin, seluruh keputusan berdasarkan hasil rapat kerja organisasi yang beberapa waktu lalu telah menyepakati iuran guru dipergunakan untuk membangun rumah singgah guru.

Namun demikian kata dia, ada guru yang tidak menyetujui  kebijakan organisasi tersebut dan para guru yang protes sudah dijelaskan kembali melalui rapat internal organisasi.

Pemotongan Gaji Guru Melibatkan UPTD Diknas

Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Seluma, Farzian menjelaskan, alur penyaluran gaji para guru dimulai dari Diknas Seluma kemudian ditransfer lagi ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang tersebar di setiap kecamatan. Ada 4 UPTD yaitu di Kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Semidang Alas dan Alas Maras.

Ada sebanyak 1600 guru yang dilakukan pemotongan gaji lanjut Farzian, sebelumnya dalam rapat  sudah dilakukan pembahasan dan pihak PGRI dan UPTD sudah diminta keterangan sehingga memutuskan kalau uang tersebut dikembalikan secepatnya kepada semua guru.

“Mereka dalam rapat kemaren sudah menyetujui kalau Jumaat (16/6/23), uang semuanya dikembalikan,” tegas dia.

Sebelumnya, mencuatnya kabar pemotongan gaji guru oleh PGRI Seluma menimbulkan tanda tanya besar lantaran pemotongan gaji langsung dari rekening pribadi. Gaji para guru ini langsung terpotong secara otomatis sejumlah Rp 100.000 setiap kali gaji ke-13 cair. Pemotongan ini bahkan sudah berlangsung lama.

Salah seorang guru mengungkapkan, keresahan para guru ini bermula dari diskusi WhatsApp Group yang banyak mempertanyakan kenapa gaji tiba-tiba saja hilang seratus ribu. Padahal mereka tidak pernah memberikan akses rekening kepada siapa pun termasuk kepada pengurus PGRI untuk memotong gaji.

Reporter: Deni Aliansyah Putra